Fahd A Rafiq: Ada Anomali baru di Dunia Ekonomi saat ini 

 

 

Saat ini ada anomali baru yang jarang terjadi dimasa lalu, alias 100 tahun dunia modern ekonomi yaitu terjadi dimana suku bunga tinggi tetapi inflasi tinggi, uang beredar coba dikurangi drastis serta pertumbuhan ekonomi negatif terjadi di Amerika dan dunia. Kesimpulannya daya beli rendah dimana mana di dunia ini, terjadi penurunan demand.

 

Fahd A Rafiq 

(Ketua Umum DPP BAPERA).

 

 

Jakarta – ” Di dunia Ekonomi ini ada hal yang menarik, kita contohkan,  Dia menerangkan sambil mengangkat tangan kanan yang disebutnya produksi  dan ditangan kita kiri kita angkat  adalah uang beredar, maka ketika ada inflasi, maka rumusnya tangan kirinya diturunkan, alias ditariknya uang dari peredaran. Kalau uang beredar turun, tidak selalu membuat  produksi turun, selama daya beli masyarakat tidak turun. Dengan rumus ini maka Inflasi terkendali, inflasi akan menurun ketitik normal, ucap fahd el Fouz A Rafiq di Jakarta pada kamis, (3/11)”.

 

Ketua Umum DPP Bapera ini mendemonstrasikan sambil tangan kanannya tidak turun, ini rumus umum dipelajaran ekonomi. Sekarang uang beredar ditarik dengan suku bunga deposito ditinggikan, sehingga orang atau investor lebih senang pegang deposito dari pada bisnis. Efek uang yang ditarik dari dunia usaha membuat produksi turun. Kemudian dia menurunkan tangan kanannya sejajar dengan uang beredar. Apakah ini aman ? belum!!!

 

Apa yang terjadi kalau daya beli masih tinggi, maka harga kembali naik karena masalah demand and supply yang sedikit, dan itupun masih dikategorikan inflasi, harga naik. Yang berbahaya adalah kalau daya beli turun dan uang yang beredar turun.

 

Ok kita contohkan tangan kanan adalah daya beli, tangan kiri adalah diatas sedikit tangan kanan dan tangan kiri  adalah suku bunga. Jadi sekarang posisi kita adalah uang beredar turun, suku bunga bank tinggi, produksi turun, dan daya beli turun. Ini posisi dibanyak negara termasuk Amerika dan tiongkok, apalagi Indonesia yang daya belinya terus menerus turun, sambil dia mengatakan turunkan tangan kanan  dan tangan kiri turunkan lebih rendah lagi alias uang beredar rendah dan tangan kanan merendah lagi yaitu produksi.

 

Ok kita balik sekarang ke posisi dunia di rata rata kan. uang beredar turun, suku bunga bank tinggi, produksi turun dan daya beli turun. Sekarang kita bicara growth (pertumbuhan). Pertumbuhan ekonomi lebih melihat jumlah barang yang dihasilkan seperti ekspor lebih tinggi dari impor misalnya. Kalau inflasi rendah maka pertumbuhan pasti baik, kalau inflasi tinggi tidak selalu pertumbuhan buruk. baik juga, kecuali hyper Inflasi, pasti tidak akan ada pertumbuhan.

 

Saat ini ada anomali baru yang jarang terjadi dimasa lalu, alias 100 tahun dunia modern ekonomi yaitu terjadi dimana suku bunga tinggi tetapi inflasi tinggi, uang beredar coba dikurangi drastis serta pertumbuhan ekonomi negatif terjadi di amerika dan dunia.

 

Kesimpulannya daya beli rendah dimana mana di dunia ini, terjadi penurunan demand. Namun ada hal yang saya jadi teringat adalah jumlah uang yang beredar diseluruh dunia beserta hutang atau bond senilai 120 Triliun Dollar, dimana kekayaan dunia atau gdp dunia ada diangka 100 triliun dollar, alias disini ada kelebihan 20 triliun dollar yang tanpa underlying dan ini baru pertama kali di dunia.

 

Dimana terjadi jumlah yang kelewat besar yang menakutkan terjadi yaitu jarak antara uang beredar vs GDP dunia. Kita lompat sebentar, 100 Triliun dollar GDP dunia dimana NEGARA G20 seperti Amerika 25 triliun Dollar, Tiongkok 20 triliun, Jepang 4,9 triliun dollar, Jerman 4,3 triliun Dollar, Inggris 3,4 triliun dollar, Prancis 2,8 triliun dollar, Italia 2,1 triliun dollar, Rusia 1,8 triliun dollar, Indonesia nomor 15 atau 16 yang 1,1 triliun dollar. Total negara G20 itu menguasai sekitar 73% gdp dunia. Dan ditemukan fakta bahwa ternyata bond dan uang beredar nilainya 120 triliun dollar.

 

Ini bahaya, 20 % uang beredar dicetak tidak ada underlying projetnya Maka terjadi anomali baru, suku bunga dinaikan berkali kali, ternyata inflasi tetap tinggi, bahkan kalau suku bunga dinaikan double digit diatas 10% agar 20 triliunan itu bisa ditarik dari peredaran tetap akan membuat dunia inflasi, akan tetap membuat daya beli turun, juga produksi turun tetap membuat depresi alias ekonomi negatif pertumbuhannya. Karena tidak mungkin duit itu ditarik. Hari ini semua pakar ekonomi  dan para pemimpin dunia dibanyak negara sedang panik.

 

Karena itulah banyak yang mengatakan tahun 2023,2024 kedepan dunia ekonomi masih terlihat gelap. Bagaimana menyelamatkan ekonomi dunia kedepan? Ada beberapa pengajar dikampus mengatakan kita harus anarkis, tebas system lama yang doesn’t work, ubah yang baru? Yang mana yang baru itu? Bicara ilmu baru ekonomi ini pasti akan ditentang banyak professor dan guru besar ekonomi dunia, bahkan pecinta John Maynard Keynes yang pasti akan menghujat, seperti Larry Summers seorang ekonom dunia yang juga mantan Menteri keuangan Amerika dizaman Obama pasti berang, juga seorang  nobel laurete Paul Krugmen yang sering menjadi penasihat datuk Mahatir Muhammad pasti akan menentangnya dan MMT sudah diajarkan dan mendapat stempel dari kampus Stanford, Inggris, tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.

 

 

ASW