Bapera.or.id Masyarakat lereng Muria, Jawa Tengah, Jogo Tonggo bukanlah sebuah istilah baru karena sudah mengakar sebagai laku budaya yang diajarkan Raden Umar Said (Sunan Muria), ucap Fahd El Fouz A Rafiq di Jakarta, pada Rabu, (7/9).
Ketua Umum DPP Bapera ini mengatakan, Raden Umar Said memiliki Filosofi ajaran “Pagorono Omahmu Kanti Mangkuk” yang artinya Pagarilah Rumahmu dengan Mangkuk. Maksudnya adalah sejak dahulu masyarakat Muria dan sekitarnya telah diajarkan untuk ringan tangan membantu apa yang dibutuhkan untuk orang lain,khususnya pada tetangga terdekat.
Lebih lanjut mantan Ketum PP AMPG termuda ini menjelaskan, ajaran Sunan Muria adalah simbol sedekah, versi berbeda menceritakan perintah pagar mangkuk Sunan Muria itu merujuk pada imbauan untuk melindungi orang orang sekitar kita, jadi orang orang terdekat kita itu di ibaratkan satu mangkuk. Maka sebenarnya Pagar Mangkuk inilah yang menjadi esensi utama Jogo Tonggo.
Ajaran yang dibawa Sunan Muria ini tidak hanya menguatkan nilai sosial masyarakat dilereng gunung saja, akan tetapi menguatkan lahiriah dan batiniah. Laku Pagar mangkuk ini mensyaratkan beberapa nilai positif yang bisa mendorong guyub rukun warga tanpa terkecuali.
Tidak hanya itu saja, Mantan Ketum DPP KNPI ini menambahkan, masih banyak ajaran dan kearifan budaya Nusantara lain yang bila kita mau menggalinya akan luar biasa untuk dijadikan pedoman hidup. Pagar Mangkuk itu hanya salah satunya, padahal Sunan Muria juga punya ajaran Tapa Ngeli, Tembang Macapat Sinom, dan Kinanthi.
“Itu semua bisa dimaknai agar laku hidup, kebijakan, dan kebijaksanaan kita bisa sesuai dengan kondisi alam dan masyarakatnya,” pungkas Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.
ASW