“Dalam Lima tahun ini kondisi dunia semakin VUCA, Istilah Vuca yang artinya Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity. Volatility adalah gejolak kehidupan yang sangat ekstrim. Uncertainty adalah ketidakpastian. Complexity adalah kerumitan yang parah. Ambiguitas adalah punya banyak maksud, arti, dan tidak ada kejelasan”.
Mataram – Fahd El Fouz A Rafiq mengatakan, “Vuca terjadi karena bermacam disrupsi atau kondisi yang terjadi dimana inovasi menyebabkan perubahan besar besaran secara ekstrem ke dalam sistem baru. Kata disrupsi pada model new business lebih ringkas, mudah dan murah”, ucapnya, dikota Mataram pada Minggu (11/9)
Mantan Ketum PP AMPG ini menjelaskan, “VUCA di dunia ini selain terdisrupsi model bisnis, efek yang terparah adalah karena adanya PERANG militer, cuaca, Informasi, dagang dan banyak lagi yang terjadi di dunia sekarang ini yang mengatas namakan negara, wilayah, ideologi dan berbagai alasan lainnya yang menyebabkan manusia menjadi serigala bagi sesama manusia.
Penyebab Vuca diantaranya Biological Warfare (virus Wuhan, perang obat obatan big farmasi dunia), perang militer Rusia – Ukraina dan beberapa negara di timur tengah, perang pangan (efek terganggunya Jalur pangan) dan perang cuaca (efek terganggunya iklim), pungkasnya.
Mantan Ketum DPP KNPI ini menambahkan, ada tiga gempa disrupsi ekonomi terjadi dalam beberapa tahun terakhir yang mempercepat perubahan salah satunya adalah model bisnis yang di karenakan perubahan prilaku generasi digital (Millenial dan Zillenial), disrupsi teknologi dan disrupsi pandemi. Semua itu merubah cara bertindak dan berfikir umat manusia yang biasanya perubahan terjadi dalam hitungan dekade bahkan ratusan tahun, sekarang bisa terjadi hanya dalam hitungan bulan dan semua bergeser serta berubah drastis.
Seperti kita ketahui bersama, “kesejahteraan adalah kunci kesehatan, kemakmuran adalah kunci pertahanan dan keamanan, kekayaan adalah kunci majunya kesadaran spiritual, budaya, sosial dan kedaulatan sebuah negara”. Bagaimana untuk membuat ekonomi Indonesia makmur, sejahtera, gemah Ripah loh Jinawi.
Rasanya sulit kita menjalankan hidup, ibadah, mencari kebahagiaan kalau perut lapar dan berpenyakit. Hartanya di jajah dan menjalankan kehidupan sehari hari untuk barang serta jasa masih bergantung dari bangsa lain.
Maka dari itu kita harus mempelajari banyak hal di dunia luar sana sebagai pengetahuan atas apa yang terjadi di berbagai wilayah diluar negeri dan mengaitkan apa yang terjadi di tanah air kita yang dikarenakan pengaruh dari luar. Selanjutnya kita menyusun apa yang akan kita lakukan kedepannya untuk bangsa dan negara ini, agar yang negatif tidak terjadi kepada masyarakat Indonesia dan yang terbaik kita bawa keluar sebagai negeri yang memberikan pengaruh positif kepada dunia global, tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.
ASW