Fahd A Rafiq: Indonesia Hari Ini Harus Belajar dari Negara Afrika

Negara manakah yang dimaksud ?

Jakarta– GDP Dunia adalah 96 Triliun Dollar dari angka tersebut Tiongkok GDP nya 23 Triliun Dollar, Amerika GDP nya 21 Triliun Dollar, Western Europe (Eropa Barat) GDP nya 11 Triliun Dollar ketiganya di jumlah merupakan pemegang kekayaan hampir 60% dunia, Ucapnya Fahd El Fouz A Rafiq.

Ketua Umum DPP Bapera mengatakan, “GDP Dunia 96 Triliun Dollar dibagi jumlah penduduk dunia (7,5 milyar manusia) maka rata rata GDP percapita dunia adalah 12.800 dollar. Indonesia GDP nya 1,1 Triliun Dollar,  GDP percapitanya 4250 Dollar. Secara nilai kalau rata rata GDP percapita dunia adalah 12.800 Dollar. Maka Indonesia masuk negara berkembang. Indonesia harus naik 3 kali lipat GDP nya baru menjadikan Indonesia negara Rata Rata dunia”, ucapnya.

Fakta dalam 8 tahun sejak tahun 2014, pertumbuhan GDP percapita naik 12% dari 3.800 dollar percapita ke 4.250 dollar/capita. Jadi 1 tahun hanya naik tidak sampai 2%. Maka untuk membuat Indonesia menjadi negara maju harus diatas rata rata 12.800 memerlukan waktu 60 tahun dari sekarang, kok lama banget ya.!! Kalau Indonesia mau jadi Super Power seperti USA dan Tiongkok GDP nya harus diatas 10 Triliun dollar atau 10 kali lipat dari sekarang.

1000% naiknya GDP dari sekarang. Jadi kurang lebih Indonesia butuh waktu 23 tahun dari sekarang maka setahun harus naik 45 %/tahunnya. Bisakah di lakukan ? Bagaimana melakukannya ?

Tiongkok meningkat dari 1500 dollar menjadi 15.800/capita di tahun 2022 atau meningkat 10 kali lipat, naik 1000%. Semua itu dicapai dalam waktu 40 tahun.

Bostwana GDP percapita dari 200 dollar ditahun 1970 an ke 7200 ditahun 2022 naik 3600%, 36 kali lipat dalam 50 tahun. Botswana dari negara no 2 termiskin di dunia menjadi salah satu negara terkaya di Afrika dalam 50 tahun.

Bisakah Indonesia menjadi negara Super power menaikkan GDP 10 kali dari saat ini dalam 23 tahun ke depan. Bapak Airlangga Hartarto Menteri Perekonomian RI akan berusaha sekuat tenaga untuk mengangkat GDP Indonesia. Pemuda yang baik untuk bangsa dan negerinya mereka yang selalu memberikan masukan dan solusi, bukan mencaci maki, Tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.

ASW