Jakarta –RESESI yang telah melanda beberapa negara di dunia seperti Eropa, Srilanka dan Argentina akhirnya berdampak juga pada perekonomian Indonesia, yang mana sudah banyak perusahaan yang melakukan PHK kepada para karyawannya. Perusahaan besar seperti Industri Garmen – sepatu, jalan tol, shopee, Tanihub, Fabelio, Mobile Premiere League, beres.id, toko crypto, Indosat, binar Academy, dan Grab Kitchen telah merumahkan ribuan pegawainya, ucap Fahd A Rafiq di Jakarta pada Jum’at, (4/11).
Berdasarkan hasil survei Bloomberg, Indonesia masuk dalam daftar 15 negara yang berisiko mengalami resesi. Dalam daftar tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-14. Survei tersebut menunjukkan, secara berurutan, peringkat 1-15 negara yang berisiko mengalami resesi adalah sebagai berikut: Sri Lanka, New Zealand, Korea Selatan, Jepang, China, Hongkong, Australia, Taiwan, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Indonesia dan India.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Dari survei diatas menggambarkan indikator neraca pembayaran dan APBN kita ketahanan dari GDP kita dan juga dari sisi korporasi maupun rumah tangga serta monetary policy relative dalam situasi yang tadi disebutkan dan resikonya 3% dibandingkan negara lain yang potensi untuk bisa mengalami resesi jauh diatas 70%, ucapnya di Bali. Pada (13/7).
Dan Hari Ini Jum’at, (4/11) partai buruh dan KSPI melakukan Demonstrasi di depan kantor Kementrian Tenaga Kerja, ketiga tuntutan itu adalah mendesak kenaikan UMK 2023 sebesar 13 persen, menolak pemutusan hubungan kerja atau PHK dengan dalih resesi, dan menolak penerapan Omnibus Law.
Buruh pun khawatir resesi akan menjadi dalih bagi perusahaan untuk memangkas pekerja. “Kami meminta kepada menteri jangan menakut-nakuti rakyat dan menjadi provokator 2023 ekonomi gelap dan akan ada resesi global yang akan melanda Indonesia,” kata Said Iqbal.
Menurut Catatan PPTPJB terbaru ada kurang lebih 14 kabupaten/kota yang memberikan data jumlah pengurangan/putus kontrak mencakup 106 perusahaan di Jawa Barat. Bukan hanya itu saja ada 54.553 pekerja yang sudah terkena PHK/ pengurangan pekerja. 18 Pabrik yang tutup berdampak pada 9.592 pekerja. Jadi jika di total ada 64.165 pekerja dari 124 perusahaan yang telah dirumahkan.
Salah satu pabrik tekstil di Jawa Barat ternyata sudah melakukan PHK 3000 karyawan, dan menurut catatan disnakertrans jawa barat per September 2022 ada 4.155 buruh yang sudah di PHK. Sementara laporan dari BWI ILO sudah ada 47.539 karyawan yang di PHK dan berpotensi dirumahkan. dan data yang lebih mencengangkan lagi dari APINDO sudah ada 73.644 orang di Jawa Barat yang di PHK.
Kondisi memprihatinkan ini karena situasi orders terutama post Covid dan dampak dari perang Rusia ukraina, pemicunya antara lain biaya Logistik naik tiga kali lipat dengan munculnya fenomena kiamat Kontainer sehingga pengiriman tidak bisa diandalkan.
Pabrik Tekstil dan produk Tekstil atau TPT nasional sudah ‘menjerit’ terkena efek domino pelemahan daya beli di pasar tujuan ekspor. Pembelian ekspor TPT selama 2 bulan terakhir dilaporkan anjlok sekitar 30% dibandingkan September dan oktober 2021.
Kondisi itu kemudian memaksa pabrik memangkas jam kerja. Rata-rata, jam kerja buruh pabrik TPT adalah 40 jam/ minggu. Namun, kini turun ke bawah 40 jam, bahkan jadi hanya sekitar 30 jam per minggu. Bukan hanya Industri garmen dan sepatu saja akan tetapi 50.000 pekerja jalan tol tapi seluruh Indonesia terpaksa harus dirumahkan.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari korban penerapan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) melalui Gardu Tol Otomatis (GTO) sejak tahun 2017 lalu. Kala itu, buruh memprediksi hampir 20.000 orang terkena PHK. Artinya, penerapan MLFF nanti bisa menghabiskan 30.000 pekerja. “Ketika GTO didirikan, betul-betul terjadi hampir 20.000 orang kena PHK. Sekarang akan lebih parah lagi, karena mobil otomatis lewat aja.
Perusahaan startup furniture dan Interior Fabelio dinyatakan pailit, Startup E – sport asal India mengumumkan PHK ke 100 orang karyawan dan keluar dari pasar Indonesia bulan Oktober ini. Startup Edutech Binar Academy mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 20% karyawan. Keputusan ini diambil perusahaan untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi global ke depan. Dan yang terbaru adalah Grab Kitchen di Indonesia terhitung 1 Desember 2022 akan menutup layanannya dengan begitu otomatis terjadi PHK Karyawan.
Catatan yang terpenting adalah PHK massal di sektor padat karya akan membuat tingkat pengangguran meningkat kembali diatas 5,9 %. Resesi ekonomi dunia kali ini harus kita strategikan dengan baik, kita harus punya plan dan kebijakan yang ampuh untuk mengantisipasi dampak terburuk dari Resesi Global yang melanda Indonesia ke depan tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.
Penulis: ASW