Jakarta – Surprise terbesar bulan Ramadhan adalah ketika hambanya mendapatkan Malam Lailatul Qadar atau malam yang lebih baik dari 1000 bulan.
Ketika para hambanya mendapatkan Malam Lailatul Qodar itu artinya nilai ibadahnya sama dengan 83 tahun 3 bulan nilai ibadahnya di Alam Dunia. yang jadi pertanyaan adalah apakah usia kita bisa sampai 83 tahun ?
Fahd A Rafiq mengatakan, “kita harus mencari malam Lailatul Qadar. Karena malam itu jatuh di tanggal ganjil ( 10 hari di akhir ramadhan) seperti 21, 23, 25, 27 dan 29. dan harus konsisten ibadah pada malam tersebut untuk itikaf di masjid dengan baca Al quran dan ibadah sunnah lain. Tuturnya pada Rabu, (20/4) melalui pesan singkat via Whatsapp dari Arab Saudi.
Keistimewaan Lailatul Qadar telah dijelaskan Allah SWT dalam Al Quran surat Al Qadar ayat 3-5
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5
Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Info malam lailatul qadar diketahui dari kitab Ihya Ulumudin yang ditulis Imam Al Ghazali. Berikut penjelasannya:
1. Jika hari pertama Ramadan jatuh pada malam Ahad (Minggu) atau Rabu, maka lailatul qadar jatuh pada malam 29 Ramadan.
2. Jika malam pertama Ramadan jatuh pada malam Senin, maka lailatul qadar jatuh pada malam 21 Ramadan.
3. Jika malam pertama Ramadan jatuh pada malam Kamis, maka lailatul qadar jatuh pada malam 25 Ramadan.
4. Jika malam pertama Ramadan jatuh pada malam Sabtu, maka lailatul qadar jatuh pada malam 23 Ramadan.
5. Jika malam pertama Ramadan jatuh pada malam Selasa atau Jumat, maka lailatul qadar jatuh pada malam 27 Ramadan.
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR Bukhari).
Karena malam Lailatul Qadar itu jatuh pada malam ganjil, penulis sempat melakukan penelitian di 20 masjid di sekitar rumah selama 9 tahun. Tanda datangnya malam Lailatul Qadar adalah manusia yang sedang beribadah tidak bisa menahan rasa ngantuk berlebihan badan seolah berat. Biasanya mereka hanya sanggup di tiga malam yaitu malam 21, 23 dan 25 dan 2 malam ganjil lainnya mereka disibukkan oleh urusan dunia seperti sibuk mempersiapkan kue kue lebaran, ke pasar untuk membeli baju dan kegiatan persiapan lainnya untuk lebaran menyambut Idul Fitri.
Banyak sekali orang yang sedang beritikaf di masjid untuk menggapai malam Lailatul Qadar karena kelelahan akhirnya tertidur di masjid, perlu diketahui bersama manusia yang mendapat malam Lailatul Qadar adalah orang orang pilihan yang tidak semua manusia bisa mendapatkannya dan yang pasti tidak ada salahnya kita untuk menggapai malam kemuliaan tersebut.
Perlu penulis perkuat dari hasil pengamatan penulis dari sekian banyak malam ganjil biasanya manusia tidak akan sanggup melawan rasa ngantuk yang sangat itu pada malam ke 27 Ramadhan. Manusia pada malam itu seolah kena sirep dan tertidur. Ada sebuah cerita menarik tepatnya malam 27 Ramadhan penulis berlima ngumpul di masjid untuk itikaf mereka bercerita “kali aja kita bisa mendapatkan Malam Lailatul Qadar. Berbagai persiapan dilakukan, sampai ada yang minum kopi langsung tiga gelas, seiring berjalannya waktu tepatnya jam 02.00 mereka berempat semua tertidur, ” saya membangunkan mereka. Tetap saja cuek. Dari cerita tersebut dapat disimpulkan menggapai malam Lailatul Qadar itu perlu tekad dan totalitas yang bulat untuk melawan rasa ngantuk yang sangat.
Fahd A Rafiq (Ketua Umum DPP BAPERA) yang saat ini ada di kota Mekkah Al Mukarromah yang sedang melangsungkan ibadah Umroh menambahkan, kita harus konsisten beribadah pada malam malam ganjil tersebut (10 hari terakhir), lawan rasa ngantuk yang berlebihan. Insya Allah kita bisa mendapatkan malam kemuliaan tersebut.
Penulis: ASW