Fahd A Rafiq Sarankan Pemerintah Manfaatkan Flare Gas Untuk Tambah APBN

 

Manado, Bapera.or.id – Perlu di ketahui bersama ada saat ini lebih dari 700 MMSCFD flare gas dibakar tiap harinya di 8 provinsi di Indonesia. terbesar di wilayah Sumatera dan di blok Cepu, sekali lagi flare Gas tersebut dibuang percuma. Kalau dinilai dengan uang maka nilai 700 MMSCFD itu adalah 5 triliun rupiah/tahun yang kita buang, Ucap Fahd El Fouz A Rafiq di Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu, (1/10).

Ketua Umum DPP Bapera Mengatakan, “17 tahun yang lalu Indonesia adalah negara pengekspor minyak dan member dari OPEC (Kumpulan negara pengekspor minyak) namun ketika produksi menurun terus dan kebutuhan meningkat maka di tahun 2005 Indonesia keluar dari OPEC”, ucapnya.

Mantan Ketum PP AMPG ini menambahkan, “karena Indonesia mulai mengimpor minyak, kebutuhan saat ini adalah 1,5 juta barel/hari. dengan produksi sendiri 800.000 barel/hari.  Ini membuat Indonesia sampai Akhir Zaman akan menjadi negara pengimpor minyak. yang jadi pertanyaan kita adalah dari BBM tersebut ada berapa yang untuk konsumtif dan produktif ?

Ternyata yang konsumtif 60% lebih itu untuk kendaraan roda dua, lalu untuk yang produktif  kemana aja? Salah satunya yaitu untuk power plan (Pembangkit listrik tenaga gas oline) atau solar yang biasa disebut LNG, pungkasnya.

Mantan Ketum DPP KNPI ini menjelaskan, bagaimana kita kedepan, mengurangi import tersebut? Sementara kebutuhan BBM meningkat. Jadi, ada sebuah perusahaan Indonesia yang tidak semua orang sampai dalam hal ini khusunya teknologi dalam menghilangkan 5 Flare Gas menjadi Zero Flaring.

Dengan teknologi penghilang Flare gas tersebut, bagaimana kita membuat dua hal dengan satu tenaga yaitu,
Kita menjadi negara pertama di dunia yang berhasil menghilangkan Gas suar bakar (Flare gas) dan kedua adalah kita menjadi negara yang mendukung lingkungan hidup yaitu Fight Global warming, dua keuntungan di dapatkan ketika memakai teknologi ini.

Kita tahu ada saat ini lebih dari 700 MMSCFD flare gas dibakar tiap harinya di 8 provinsi di Indonesia. terbesar di wilayah Sumatera dan di blok Cepu, sekali lagi flare tersebut dibuang percuma. Kalau dinilai dengan uang maka nilai 700 MMSCFD itu adalah 5 triliun rupiah/tahun yang kita buang.

Kedepan mengapa kita tidak memanfaatkan sampah ini. Flare gas tadi jugalah yang membuat Indonesia dalam statistik global warming lingkungan hidup dunia yang Memberikan kontribusi penyebab panas bumi lebih dari 5 %.

Saya jamin dalam 5 tahun jika ada izin sebagai agregator flare gas tersebut Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia zero flaring Country. Hasil dari Flare gas tersebut berupa LNG
Di berapa daerah terpencil sekalipun

LNG bisa masuk PLN, energinya PLN kan masih kurang, LNG tersebut bisa PLN beli dengan harga murah dan Distribusikan ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Atau pembangkit listrik berbasis Gasoline biasanya juga dual Combustion. Bisa pakai gas, bisa pakai BBM ditambah lagi ada 18 power plan di Indonesia Timur yang pakai BBM yang bisa diganti Gas. Untuk ini ada kelebihan yang lainnya.

Pada saat re gas, Gas LNG tadi ada dingin terbuang kira kira minus 170 derajat Celcius yang bisa kita tangkap untuk dibuat Cold Storage untuk ikan. Cold Storage tadi untuk meningkatkan hasil nelayan dimana energinya gratis. Tentunya Cold Storage tadi disiapkan oleh pemerintah. Hal itu <span;>semua akan mengurangi import gas 5 triliun/tahun. Juga PLN mendapatkan LNG. Apa syaratnya itu semua ? Yaitu PLN menerbitkan GSA (Gas sales Agreement) Dan negara kasih izin Flare gas Agregator, tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar

ASW