Fahd A Rafiq Turut Prihatin Atas Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic Tour di Kanada

Fahd A Rafiq Turut Prihatin Atas Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic Tour di Kanada

Jakarta – Kapal selam Wisata Titanic Tour dinyatakan hilang saat menuju bangkai kapal Titanic, terdapat 5 orang didalamnya, kontak dengan kapal selam kecil ‘Titan’ itu hilang sekitar satu jam 45 menit setelah menyelam ke dasar laut di lepas pantai Newfoundland, Kanada, pada Minggu (18/6/23)

Departemen Pertahanan Nasional Kanada mengatakan sejumlah kapal sedang dalam perjalanan menuju lokasi. Angkatan Laut Amerika Serikat juga mengirimkan ahli materi pelajaran dan ‘Flyaway Deep Ocean Salvage System (FADOSS)’ untuk membantu pencarian dan penyelamatan.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq memberi respon, kapal selam wisata Titanic Tur dinyatakan hilang saat menuju bangkai kapal Titanic, kontak kapal selam itu hilang sekitar 1 jam 45 menit setelah menyelam ke dasar laut lepas pantai Newfoundland, Kanada. Dirinya berharap para bantuan dan petugas segera dapat mendapatkan titik buntu pencarian untuk menemukan kapal selam wisata Titanic.

“Saya harap petugas dan bantuan yang membantu pencarian kapal selam ini yang hilang kontak  setelah menyelam kedasar laut lepas pantai Newfoundland, tim terus mencari baik di permukaan maupun di bawah air untuk mencari kapal selam yang hilang. Pejabat memperkirakan bahwa awak kapal memiliki sisa sekitar 40 jam udara untuk bernapas didalam kapal selam itu, semoga dapat ditemukan segera.” Ucap Fahd A Rafiq (21/6/23).

Terdapat Ada lima orang di dalam kapal selam itu. Pertama, pengusaha Inggris keturunan Pakistan, Shahzada Dawood, 48 tahun, dan putranya yang berumur 19 tahun, Suleman. Pengusaha yang akrab dengan dunia penjelajahan asal Inggris, Hamish Harding, 58 tahun, juga berada di dalamnya.Paul-Henry Nargeolet, 77 tahun, eks penyelam Angkatan Laut Prancis yang telah menjelajahi bangkai kapal Titanic, juga ikut di dalamnya. Stockton Rush, 61 tahun, Kepala Eksekutif OceanGate perusahaan di balik penyelaman tersebut ikut pula dalam kapal selam tersebut.

Penulis : Fachrul Nopendra