Jakarta – Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) melaksanakan kegiatan Jambore Nasional pada tanggal 23 – 27 Maret 2022 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.
Sebelum pemateri Pancasila yaitu Hasto Kristiyanto Sekretaris Dewan Pembina DPP BAPERA yang juga Sekjend DPP PDI Perjuangan, Fahd El Fouz A Rafiq (Ketua Umum DPP Bapera) memberikan sambutannya sejenak dan Mustafa M Radja (Sekjend DPP BAPERA) menjadi moderator pada kesempatan tersebut.
Hasto Kristiyanto mengatakan, “tanpa perang Indonesia wilayah geografisnya naik 2 kali lipat, 20 tahun Soekarno melakukan loby politik lewat Diplomasinya lewat PBB dan dunia Internasional akhirnya sukses membawa Papua kepangkuan NKRI dari tangan Belanda saat itu.
Indonesia yang baru merdeka 10 tahun dengan cepat langsung melaksanakan Konferensi Asia Afrika (KAA) tepatnya 18 April – 24 April 1955 di bandung dan menjadi penyemangat untuk bangsa bangsa di Asia, Afrika dan Eropa untuk Merdeka dan Soekarno menjadi pemimpin dalam konferensi tersebut. Soekarno menginspirasi Aljazair, Maroko, mesir dan banyak negara negara yang hadir dalam KAA di Bandung.
Bicara Pancasila Hasto Kristiyanto membahas bagaimana Soekarno memberikan andil besar dalam membantu pembebasan negara negara Islam yang saat itu masih dalam cengkraman penjajahan, dan saat itu Indonesia mengamalkan Pancasila sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa dan ” Isi UUD ’45 Penjajahan Diatas dunia harus dihapuskan”, pada Kamis, (25/3)
Aljazair yang saat itu di jajah Inggris mendapatkan bantuan senjata karena loby dan diplomasi yang dilakukan oleh Soekarno, ditemukan nya makam Imam Bukhori saat itu masih Uni Sovyet yang sekarang menjadi Uzbekistan karena permintaan Soekarno oleh presiden Sovyet saat itu Khrushchev. Beliau tidak akan ke negeri Putin tersebut Jika makam Imam Bukhori belum ditemukan.
Terusan Suez bisa di nasionalisasikan Mesir karena loby Soekarno saat itu, Pahlawan kemerdekaan Afrika Selatan yaitu Nelson Mandela. Ketika Pejuang Anti Rasisme dipenjara ada sebuah makam orang Indonesia yaitu Maulana Syekh Yusuf. Beliau ingin menjadikan nama yang ditulis di nisan tersebut sebagai Pahlawan di Afrika Selatan, mengapa demikian karena beliau merasa terinspirasi dan meminta izin terlebih dahulu dengan Megawati Soekarno Putri saat itu.
Dari materi yang disampaikan Hasto Kristiyanto, Pancasila yang saat ini sebagai Dasar NKRI bukan hanya menjadi slogan semata, akan tetapi Pancasila menjadi pembebas wong cilik bukan hanya di Indonesia akan tetapi di negara lain, karena Soekarno salah satu pencetus adanya PANCASILA, tutup Hasto.
Penulis: ASW