Bergesernya Nilai Spiritual (Ketuhanan yang Maha Esa ) ke arah Materialisme memang telah di desaign sejak lama, nilai spiritual itulah yang mesti dijaga. Karena ketuhanan yang maha esa adalah sila pertama di Pancasila yang membuat Indonesia bersatu seperti saat ini.
Fahd El Fouz A Rafiq
(Ketua Umum DPP Bapera)
Jakarta – Musuh Ummat manusia itu ada 3 kemiskinan, Kebodohan dan pengendali dunia ( yang stel dunia ini seperti apa), ucap Ketua Umum DPP Bapera di Jakarta pada Minggu, (4/9).
Fahd El Fouz Menjelaskan, “Dunia saat ini di desaign oleh 0,03 persen populasi tapi mengendalikan 70% manusia di dunia mereka disebut Controller (Sang pengendali) dan 3% populasi manusia memegang kekayaan 90% yang disebut kelompok The Have. Jika cerita ini akan diteruskan ujungnya adalah pertarungan hitam vs putih yang telah dibahas di dalam kitab suci agama agama Ibrahim, ucapnya.
Kembali sejenak ke sejarah dunia, Tumbangnya Nebukadnezar II yang menganggap dirinya Tuhan hanya dikalahkan oleh se ekor nyamuk, Firaun juga sama tumbang oleh Musa dan ditenggelamkan di laut merah. Dalam sebuah narasi film Hollywood “jangan pernah melawan tuhan karena kehancuran sudah ada di depan mata”, jika diteruskan ada kaitannya dengan spiritualisme.
Lanjut ke cerita awal, ada sekelompok manusia yang ingin semua orang selalu bodoh dan miskin itu ada lho, Jadi kebodohan dan kemiskinan itu by sistem. kemiskinan itu dirancang dalam jangka panjang oleh kaum pengendali atau mereka yang menciptakan keuntungan sebesar besarnya untuk kelompoknya. Ada pertanyaan sederhana?
Mengapa Tiongkok berani melawan IMF? Jawabannya, karena tiongkok adalah toolsnya para pengendali, itulah mengapa tiongkok berani melawan IMF dan membuat aliansi baru dan menjadi target tercepat pembangunannya dalam 30 tahun terakhir.
Kemudian ada hal yang paling sering kita katakan bahwa “Last Best Land On Earth”. Yang menjadi target kaum pengendali selanjutnya adalah INDONESIA. “Karena sumber bahan baku yang di produksi dari dan oleh tiongkok semuanya ada di Indonesia”, pemerintah harus waspada dan jangan masuk jebakan terlalu dalam, Ucap Mantan Ketum Gema MKGR ini.
Mantan Ketum PP AMPG ini menambahkan, Strategi mengikuti Tiongkok berbahaya buat kaum Nasionalis. Komunis tiongkok hanya tools bagi kaum pengendali dan jangan sampai Indonesia ini jadi toolsnya tool (Alatnya alat). Karena Tiongkok pun punya agenda tersembunyi dia tunggangi globalist, globalist tunggangi balik Tiongkok.
Ini seni bermain catur yang indah dan harus di ingatkan kepada setiap pejabat dan para pemangku jabatan strategis di NKRI, disini kita harus bermain cantik, ucapnya.
Mantan Ketum DPP KNPI ini menjabarkan, Dubai dan Tiongkok strategi Nasionalnya itu holistik dan harus menyeluruh, kedaulatan, Humanisme harus dijaga, SDA harus maksimum untuk keuntungan negaranya. Begitu juga bangsa Indonesia dan keuntungan Geografi semua untuk keuntungan bangsa Indonesia.
Indonesia harus Follow the Game Changing Plan dan tidak Follow World Regulator. Kita harus tau bagaimana menunggangi kaum pengendali diawalnya, tau kapan menekan Tiongkok dan tau kapan menekan Amerika dan punya strategi untuk kaum pengendali takluk.
Untuk kesekian kalinya saya pemuda yang tak pernah lelah menyarankan untuk kebaikan bangsa ini, mulailah mengenal lawan kita, mulailah membaca langkah mereka dan niat mereka, buatlah rencana besar untuk Indonesia, lakukan Diplomasi logam seperti gajah mada lakukan dulu, lakukan diplomasi kebudayaan seperti para Walisongo dulu dan harus bermain cantik, tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.
Penulis: ASW