Ketum DPP Bapera: Singgung Soal Politik dalam Negeri Menuju Indonesia Emas 2045

 

“ Tidak ada peradaban maju di dunia yang dibentuk oleh Mayoritas”. Peradaban dan perubahan itu dibangun oleh minoritas kreatif”. (Arnold J Toynbee)

 

Jakarta – Saya akan singgung khususnya terkait politik dalam negeri yang beberapa bulan sudah mulai menjadi perbincarangan masyarakat Indonesia. Diawali dengan diksi Arnold J Toynbee, seorang sejarawan dunia terkemuka. salah satu karya yang terkenal adalah mengupas tentang Mahatma Gandhi. Kutipan dari bukunya yang pas dengan kondisi Indonesia saati ini “ Tidak ada peradaban maju di dunia yang dibentuk oleh Mayoritas”. Peradaban dan perubahan itu dibangun oleh minoritas kreatif, Ucap Fahd El Fouz A Rafiq pada, Selasa, (15/11).

 

Ketum DPP Bapera mengatakan, “ketika banyak orang mengatakan tidak mungkin, minoritas kreatif akan menjawab mungkin dan dia menunjukkannya dengan ide, data dan karya. “Kita jangan munculkan tokoh menjelang pemilu tapi kita bangun banyak tokoh setiap harinya, Kita tidak akan memunculkan ide pada saat menjelang pemilu tetapi kita memunculkan ide setiap harinya, Kita tidak melakukan pencitraan menjelang pemilu namun kita terus berkarya setiap harinya menyelesaikan masalah bangsa satu persatu”, Ungkapnya.

 

Mantan Ketum PP AMPG ini menambahkan, Saya akan konsisten memberikan narasi narasi terbaik yang argumentatif, untuk memberikan warna, rasa, terobosan yang kreatif, inovatif dan adaptif agar kelak khususnya para Kaum Millenial, Zillenial melek informasi terbaru bukan hanya perkembangan di dalam negeri akan tetapi dari luar negeri yang telah dipaparkan sebelumnya sehingga masuk ke dalam alam bawah sadar dan dikerjakan dengan tindakan, pungkasnya.

 

Banyaknya tokoh, ide dan karya tadi akan mempercepat minoritas kreatif mengambil jalur kekuasaan. Yang mana untuk membangun kekuatan politik itu langkahnya ada 3. Pertama memperkuat diri sendiri, kedua memperkuat kelompok, ketiga memperkuat jaringan Kemudian tindakan segera.

 

Pria yang berfrosi sebagai pengusaha muda memaparkan, Pertama Jangan mengumpulkan massa atau kerumunan  tetapi membangun BARISAN, kelompok dan jaringan, Kedua menggunakan teknologi dan media sosial yang merupakan salah satu kendaraan politik tercanggih saat ini untuk mengedukasi dan changing mindset.

 

Untuk itu silahkan kalian memperbanyak reels, short ig, story, tiktok dan lain sebagainya. Karena dari sosmedlah langkah pertama membangun kekuatan itu akan tercapai. Silahkan memanfaatkan kekuatan sosial media sebagai agen perubahan 2024. Oktober 2023 masih setahun lagi untuk masa kampanye tentang perubahan struktural agar membawa Indonesia ke peradaban baru, unggul, masih sangat lama dan cukup waktu kita.

 

Tone penutup yang sangat berkesan dari beliau yaitu sejauh apapun kita melangkah pastikan keluarga adalah tempat kita berlabuh karena dari keluarga pondasi peradaban masa depan di bangun, tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.

 

Penulis: ASW