Ketum DPP Bapera Bicara Soal Bank Sentral, Disini Perang Dunia I di Create 

 

Jakarta – Tahun 1900 mata uang dunia adalah Poundsterling sebelum Dollar US,  Britania rules the world Inggris menguasai the seven sea. Tahun 1910 di Jeklyn Island rapatlah partai Republik dan Demokrat membuat grand plan bahwa Dollar harus menjadi World Currency to make story short pendukungnya adalah Rostchild ini sudah menjadi informasi umum loh, Ucap Fahd A Rafiq di Jakarta pada Selasa, (25/4).

 

Ketua Umum DPP Bapera ini mengatakan, “History nya percaya atau tidak Demokrat yang saat itu menjadi suara terbanyak tidak setuju. beritanya separo anggota Partai Demokrat ada di Kapal Titanic dan Kapal terbesar saat itu tenggelam nabrak karam. teori konspirasinya yang membiayai Kapal Titanic adalah Rostchild. sehingga waktu voting Partai Republik menang dan ketok palu, akhirnya dibuatlah grand plan Dollar akan menjadi world Currency”. Dan itu terjadi loh hari ini, kisahnya.

 

Mantan Ketum PP – AMPG ini menceritakan Lebih detail, tahun 1907 Amerika belum punya Bank Sentral kemudian rapatlah para oligar dunia seperti JP Morgan, Rockefeller, Rostchild, Goldmansyah mereka mengarahkan untuk membuat bank sentral ditahun 1907 mereka rush di bank New York Fed narik dananya dan tidak ada.

 

Mereka buat isu kemudian ribuan orang menarik itu dan the first rush lah di dunia, kemudian 1907 mertuanya Rockefeller jadi ketua pokjanya the parlemen, si Aldrin ini membuat RUU federal reserve dan akhirnya berdirilah bank sentral (gabungan dari 12 bank). Bank federal ini dimiliki oleh mereka yaitu JP Morgan dan kawan kawan, singkatnya.

 

Fahd melanjutkan undang undang tersebut berdiri tahun 1907, tahun 1913 resmi ketok palu. Setelah 7 bulan Bank Sentral berdiri mereka mengcreate perang dunia I untuk printing money. Jadi perang itu selalu ada pemainnya, ada yang diuntungkan dan ada bohirnya, ungkapnya.

 

Berita yang saya dapat, dunia dalam beberapa tahun terakhir ngeprint uang senilai 35 Triliun Dollar itu dilakukan oleh 4 negara pelaku perang dunia ke II yaitu Amerika, Inggris, Jerman dan Jepang.

 

Kekayaan dunia hari ini kan jika di total 110 triliun Dollar US dan 35 triliunnya di print dalam 2 tahun terakhir. Ini over supply terhadap Dollar US yang menyembuhkan inflasi karena itu harus ada dispend dan ini adalah by design. Dari kisah diatas tidak ada salahnya Indonesia untuk Printing Money berbasis projek, Negara besar sudah praktekan hal tersebut berhasil. kalo hal ini segera dilakukan Indonesia maju lebih cepat tidak nunggu sampai 2045, tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.

 

ASW