Rayakan Idul Adha, Fadh A Rafiq: Arti Pengorbanan dan Keikhlasan

Rayakan Idul Adha, Fadh A Rafiq: Arti Pengorbanan dan Keikhlasan

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz Arafiq mengungkapkan makna terkait berkurban pada saat Idul Adha. Kurban pada saat Idul Adha merupakan ajaran Islam yang tua. Kurban dilaksanakan sebagai bentuk pengorbanan dan ibadah kepada Allah SWT.

Menurutnya, makna berkurban adalah untuk menimbulkan keikhlasan dan ketundukan dalam diri kepada Allah SWT. Kurban adalah ibadah yang dilakukan dengan menyembelih hewan tertentu, seperti sapi, kambing, atau domba, yang menggambarkan kesediaan dan keikhlasan seorang Muslim kepada Allah SWT.

“Untuk semua umat muslim, saya ucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H, semoga Idul Adha tahun ini, kita bisa banyak mengambil keikhlasan dan ketundukan dalam diri kita sendiri kepada  Allah SWT, dengan cara ibadah kurban yang dilakukan dengan menyembelih hewan tertentu, untuk menggambarkan kesediaan, keikhlasan dan pengorbanan kita seorang muslim kepada Allah SWT.” Ujar Fahd A Rafiq.

Dalam memberikan yang terbaik dari apa yang dimiliki sebagai ungkapan syukur atas nikmat-nikmat Allah yang melimpah. Dalam kurban mengorbankan sesuatu yang berharga bagi kita sebagai bentuk keikhlasan dan ketaatan kita pada Allah.Dengan melakukan ibadah kurban dengan niat yang tulus dan ikhlas, kita memperoleh pahala dan mendekatkan diri kepada Allah.

“Mengorbankan sesuatu yang berharga bagi kita dalam berkurban sebagai bentuk keikhlasan dan ketaatan kita kepada Allah SWT, niat yang tulus dan ikhlas, apa yang diperbuat memperoleh pahala dan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.” Tutup Fahd A Rafiq.

Penulis : FNID

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 29 Juni 2023, Fahd A Rafiq : Tetap Hargai Perbedaan

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 29 Juni 2023, Fahd A Rafiq : Tetap Hargai Perbedaan

Jakarta – Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq, beri tanggapan perihal penetapan Idul Adha tahun ini, Pemerintah melalui Kemenag telah menetapkan bahwa Idul Adha jatuh pada kamis tanggal 29 Juni 2023 atau 10 Zulhijah 1444 H.

Sidang isbat untuk menentukan awal Zulhijah 1444 H selesai digelar. Pemerintah menetapkan Idul Adha atau 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada 29 Juni 2023. Pengumuman mengenai keputusan hasil sidang isbat Idul Adha 1444 H disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi di kantor Kementerian Agama Minggu (18/6/2023).

“Pemerintah telah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 29 Juni 2023 atau 10 Zulhijah 1444 H, pengumuman keputusan itu telah tetap dari hasil sidang isbat pada hari minggu kemarin, setelah Mabims melakukan secara astronomis, yang meiliki ketinggian minimal tiga derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.” Ujar Fahd A Rafiq

Melalui Kriteria baru Mabims (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal tiga derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Berbeda dengan Pemerintah, PP Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada 28 Juni 2023. PP Muhammadiyah juga telah mengusulkan kepada pemerintah soal libur pada 28 Juni.

“Dengan adanya perbedaan dalam melaksanakan Hari Raya Idul Adha 2023 ini, kita diharapkan saling menghargai, saling menghormati dan saling toleransi. Kedepannya dari perbedaan ini kita dapat belajar agar menemukan persamaan untuk hal-hal baik lagi, kita saling menghargai aja, ada yang melaksakan pada Rabu atau Kamis, tetap niat tujuannya sama-sama baik.” Tutup Fahd A Rafiq Senin (19/6/2023).

Menanggapi perihal usulan libur pada tanggal 28 Juni, Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama menyampaikan, pemerintah masih mengkaji usulan untuk menetapkan libur dua hari saat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, yakni pada 28 dan 29 Juni 2023.

Penulis : Fachrul Nopendra